..:: PEMILIH CERDAS MENENTUKAN MASA DEPAN BENGKULU YANG LEBIH BAIK ::.. pmiibkl@gmail.com ..:: MEMBANGUN WACANA ALTERNATIF MEMPERKUAT PARADIGMA PERGERAKAN ::.. INGAT TANGGAL 3 JULI 2010.... SAHABAT HARUS MENENTUKAN, BENGKULU INI MAU DIBAWA KEMANA... pmiibkl@gmail.com ISI DAFTAR TAMU ya..

NDP PMII 0 komentar

Bagi sahabat-sahabat yang ingin memperoleh data file NDP PMII yang lengkap, silahkan download DI SINI. File Format Word



LAGU_LAGU PMII 0 komentar

Sahabat-sahabat mau ngoleksi lagu-lagu pergerakan silahkan download dibawah ini dengan memilih judul yang di ingikan : 

  1. Mars PMII with Music                                       KLIK Disini
  2. Mars PMII without Music                                               KLIK Disini
  3. Mars PMII Berjuang                                          KLIK Disini
  4. Hymne PMII                                                                     KLIK Disini 
  5. Lagu Pembebasan ( by : Red Flag )                 KLIK Disini
  6. Ketika Aksi Demo                                               KLIK Disini
  7. Bergerak Bersama Rakjat Tertindas               KLIK Disini
  8. Bentrok                                                                KLIK Disini
  9. Darah Juang                                                        KLIK Disini


yang lain nyusul ya,,,,,,

PO PAW Anggota PMII 0 komentar


Bagi sahabat yang pengen dapatin file ini silahkan Download DISINI tentang PO Tentang Tatacara Pengisian Lowongan Jabatan Antar Waktu


PO Tentang Keanggotaan PMII 0 komentar

Bagi sahabat-sahabat yang ingin memperoleh data file PERATURAN ORGANISASI KEANGGOTAAN PMII yang lengkap, silahkan download DI SINI dalam Format Pdf..



AD ART PMII 0 komentar


Bagi sahabat-sahabat yang ingin memperoleh data file AD ART PMII yang lengkap, silahkan download DI SINI dalam Format Pdf..


TERTEGUN 0 komentar



Tertegun dalam kelabu
langitku
aku mencoba membayangkan
mentari di balik gemawan
yang sejak lama tak menyinari
rumah-rumah kalbu



Tertegun dalam pengap
udaraku
aku berusaha menghirup
sisa wewangianyang berguguran
dalam bunga-bunga layu

(Burung-burung berpatahan
sayapnya bahkan
berkaparan
oleh racun dari kemasan
yang menyilaukan)

Tertegun dalam keruh
lautku
aku bertanya-tanya
dalam kesendirian
masihkah batinmu menyimpan
mutiara-mutiara biru?

Tertegun dalam pekat
bumiku
aku memandang kosong
tanah-tanah yang ditinggalkan
atau diperebutkan
orang-orang gagu

(Meraba-raba dalam gelap
negriku
aku mencari-cari
merahputihku
yang terkoyak tangan sendiri)

R. awal 1418



“Aspirasi Politik Umat Islam itu Belum Jelas” 0 komentar

Beragamnya partai Islam memperlihatkan belum jelasnya aspirasi politik umat Islam. Isu penerapan syariah sendiri tidak pernah dielaborasi agar dapat dipahami masyarakat dengan jelas. Demkian pendapat intelektual NU, Enceng Shobirin Nadjmuddin dalam kesempatan wawancara dengan reporter MataAir usai Diskusi Refleksi Akhir Tahun yang diadakan Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) di gedung PBNU beberapa waktu lalu.

Mas Enceng, begitu dia biasa disapa, adalah peneliti senior pada Lembaga Penelitian, Pendidikan & Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES) Jakarta. Sebagai peneliti senior, ia juga pernah menjabat Deputy Direcrtor bidang Research and CESDA (Center for the Study of Development and Democracy) LP3ES selama dua periode. Banyak pengalaman dan pengabdiannya dalam penegakan demokrasi di Indonesia. Pria kelahiran Garut 48 tahun silam ini merupakan pionir pertama di Indonesia dalam bidang quick count dan polling yang dipelajarinya di Cornell University. Selain aktif di LP3ES, semenjak tahun 1993 memimpin (Director) lembaga konsultan politik dan sekaligus konsultan penerbitan mass media, yaitu Swamedia Research & Communication (SRC), yang telah banyak melakukan konsultasi politik pada kandidat-kandidat ketua umum partai maupun pada kandidat-kandidat Bupati maupun Gubernur yang berkompetisi dalam banyak event Pilkada yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air. Selain itu, ia juga tercatat sebagai ketua komisi III Badan Pengawasan Konsumen Nasional Republik Indonesia Berikut wawancara selengkapnya.

Banyak lembaga-lembaga survey yang melihat parpol Islam semakin kurang popular pada Pemilu 2009 nanti?

Saya kira iya, tren itu memang sudah lama. Dari Pemilu 1999 hingga 2004 tren partai Islam selalu menurun. Dan di tahun 2009 nanti, tren itu akan tetap, karena partai-partai Islam tidak bisa mengemas bagaimana aspirasi Islam itu ditawarkan ke masyarakat. Bahkan, apa yang disebut sebagai aspirasi politik umat Islam itu juga belum jelas. Lalu, platform politik yang lebih umum, yaitu platform politik kebangsaan itu jauh diterima. Karena apa? Di dalamnya bermuatan dua hal, ada inklusifitas ada pluralitas yang keduanya lebih acceptable bagi banyak orang.

Bagaimana mengakomodir kelompok-kelompok Islam yang merasa tidak puas dengan partai Islam yang ada, seperti terlihat rencana FPI yang ingin bikin partai?

Sebenarnya itu aspirasi biasa saja, aspirasi itu bisa murni sebagai sebuah cerminan ideologi atau karena ketidakpuasan terhadap partai Islam yang ada. Bisa juga, dibalik aspirasi ada pelaku-pelaku politik yang ingin tampil. Sebenarnya, itu sesuatu yang wajar-wajar saja dalam sistem demokrasi yang memungkinkan semua orang bisa membentuk partai. Pertanyaannya, apakah aspirasi yang disampaikan itu bisa diterima oleh masyarakat, sehingga bisa membentuk konstituen yang lebih luas atau tidak.

Soal kekecewaan sebagian umat Islam yang melihat bahwa partai-partai Islam tidak bisa mengusung syariah sebagai tujuan partai?

Sebabnya, isu itu tidak pernah dielaborasi, sehingga bisa dipahami masyarakat dengan jelas. Kemudian, partai-partai Islam tidak pernah menempatkan isu syariah ke dalam konteks sistem ketatanegaraan di Indonesia. Menurut saya, sebuah partai apapun absah saja kalau partai itu menerima rumusan-rumusan atau dasar-dasar yang sesuai dengan UUD 45, baik Islam maupun bukan Islam.

Tentang gagasan Poros Tengah II?

Saya bukan pimpinan partai. Namun begini, gagasan mengenai Poros Tengah hal itu akan sangat susah dipahami, karena pluralitas aspirasi dan kepentingan di kalangan partai-partai Islam sendiri. Pertaanyaan, apa sih tujuannya? Kalau misalnya untuk mengusung capres, siapa sih yang diusung. Apakah partai-partai itu bisa sepakat mengusung salah satu figur misalnya Din Syamsuddin. Jadi, kalau kita coba buka dibalik gagasan Poros Tengah, itu akan susah diterima. Karena, sebenarnya partai-partai Islam yang ada sudah menjadi bagian dari aktor-aktor yang akan berperang di 2009, apakah merupakan bagian dari aspirasi politiknya dengan Megawati atau SBY. Dan yang tersisa itupun, saya kira tidak jauh dari itu. Lebih tertarik pada dua tarikan itu.

Bagaimana Anda melihat platform politik warga NU jika dibanding dengan partai-partai Islam lainnya?

Warga NU di berbagai parpol itu, diucapkan atau tidak, tidak akan jauh dari platform kebangsaan yang ada di NU. Sedangkan, parpol Islam lain, saya melihat sebagian ada agenda yang tidak dibicarakan secara tuntas, sehingga masyarakat melihatnya ada agenda yang tersembunyi, misalnya, apakah PKS bisa menerima sepenuhnya UUD 45. Seandainya PKS memimpin apakah tidak terjadi perubahan mendasar dalam ketatanegaaraan Indonesia, itu masih menjadi pertanyaan. Karena, PKS nyatanya tidak pernah mengklarifikasi soal itu kepada masyarakat.

Bagaimana dengan pihak-pihak yang berspekulasi bahwa PKS merupakan agen dari kelompok pasar bebas yang nota bone diskenario oleh Barat?

Itu salah satu kecurigaan banyak pihak. Tapi, itu semua akan kita lihat dalam sejarah ke depan. Jadi, persoalan seperti itu tidak bisa diklarifikasi secara singkat. Dalam perjalanan politik beberapa dekade ke depan akan ketahuan, siapa yang sebenarnya bermain dibelakang PKS. Saya kira, para tokoh PKS akan menampilkan sedemikian rupa secara pragmatis supaya memperoleh basis massa yang semakin besar.

Prospek PPP sendiri dalam mewarnai percaturan RI 1?

Itu susah, harus pimpinan partai yang bicara. Tapi, saya pribadi menilai prospek PPP tidak jauh dari apa yang dihasilkan survey. Jadi menurut saya, kecenderungan untuk turun itu besar. Kecuali dalam tiga bulan ke depan ini ada upaya-upaya serius untuk positioning secara pas dan menggalang dukungan antara masyarakat dengan partai.

Indikator menurunnya suara PPP, kira-kira apa saja?

Dari partai-partai yang kurang menjalankan fungsinya dengan baik, PPP termasuk salah satunya. Ini menyangkut soal komunikasi politik dengan konstituennya


Enceng Shobirin Nadj.

Pemimpin yang Kuat dan Amanah 0 komentar


Seperti kita ketahui, ketika Rasulullah SAW wafat, beliau tidak berwasiat atau menunjuk dengan tegas seseorang sebagai gantinya, khalifahnya. Namun, ada semacam isyarat yang mengarah kepada shahabatnya yang paling dekat, sahabat Abu Bakar Shiddiq r.a.

Shahabatnya yang sekaligus juga mertuanya ini yang diminta mewakilinya menjadi imam shalat saat beliau sudah sangat payah. Dan ternyata musyawarah antara dua kelompok sahabat-Muhajirin dan Anshar-di Saqiefah Bani Sa’idah akhirnya memilih shahabat Abu Bakar r.a. sebagai khalifah pertama.
Ketika shahabat Abu Bakar sakit menjelang kewafatannya, beliau sengaja memanggil orang kuat yang menjadi kepercayaannya, sahabat Umar Ibn Khatthab r.a., untuk diajak berembug mengenai penggantinya kelak; meski khalifah pertama ini sudah memiliki ketetapan hati menunjuk tangan kanannya tersebut untuk menggantikannya.

Mendengar keinginan sang khlaifah mengangkat dirinya sebagai penggantinya apabila mangkat, sahabat Umar pun mula-mula menolaknya dengan tegas. Berbagai alasan keberatan dikemukakannya dengan tidak lupa memberi alternatif-alternatif. Sahabat Umar antara lain beralasan masih banyak orang baik dan amanah selain dirinya. Tapi, sang khalifah bersikukuh. “Melihat kondisi rakyat sekarang, pemimpin yang dapat dipercaya saja tidak cukup. Saya ingin tokoh yang akan memimpin setelah saya adalah orang yang dapat dipercaya dan kuat. al-Qawiyyul Amien.”

Bila yang dikehendaki adalah pemimpin yang kuat dan dapat dipercaya, maka siapakah di zaman itu yang dapat menandingi al-Faruq Umar Ibn Khatthab? Namun, sahabat Umar masih tetap berusaha menolak keinginan khalifah yang sangat dihormatinya itu, bahkan hingga menangis.
Sampai kemudian Ash-Shiddiq berkata penuh kearifan,“Wahai Umar, dalam urusan kekuasaan ini ada dua orang yang celaka; pertama, orang yang berambisi menjadi penguasa, padahal dia tahu bahwa ada orang lain yang lebih pantas dan lebih mampu daripada dirinya. Kedua, orang yang menolak ketika diminta dan dipilih, padahal dia tahu dirinyalah yang paling pantas dan paling mampu; dia menolak semata-mata karena lari dari tanggungjawab dan enggan berkhidmah kepada umat.”

“Wahai Abu Bakar, demi persahabatan dan kecintaanku kepadamu, jauhkanlah aku dari beratnya hisab di hari Kiamat kelak!”

“Kau lupa, Umar, imam yang adil kelak akan dipayungi Allah di hari tiada payung kecuali payung-Nya.”

Umar semakin keras menangis,“Imam yang adil ya; tapi aku?”

“Kau juga. Kau juga, Umar!”

“Besok di hari Kiamat, kau tidak bisa menolongku apa-apa, Abu Bakar, bila Allah menghendaki menghukumku.”

“Wahai Umar anak Ibu Umar, bukan demikian Allah ditakwai dengan sebenarnya. Bukankah kau tahu ayat yang longgar turun selalu dibarengi dengan ayat yang keras dan sebaliknya, agar orang mukmin selalu dalam harap dan cemas. Tidak mengharap dari Allah sesuatu yang ia tidak berhak atasnya dan tidak cemas atas sesuatu yang diletakan Allah di tangannya. Bila setiap orang yang mempunyai tanggungjawab tidak melaksanakannya karena takut kepada Allah, niscaya takut kepada Allah akan berubah menjadi buruk sangka kepada-Nya. Dan akan rusaklah tatanan dan tersia-siakanlah hak-hak mustadh’afin.”

Demikianlah, apa yang terjadi sepeninggal Khalifah Abu Bakar pun seperti yang diinginkannya. Sahabat Umar Ibn Khatthab menjadi penggantinya. Pemimpin yang kuat dan amanah. Begitu kuatnya sehingga kebenaran dan keadilan terjaga dan tak seorang pun berani dan mampu melecehkannya. Begitu amanahnya, sehingga tak secuil pun hak rakyat diabaikan.

Kini di hadapan kita berjejer tokoh-tokoh yang siap kita calonkan menjadi pemimpin dan penguasa negeri dan bangsa ini. Siapkah kira-kira mereka diukur dengan kriteria khalifah Abu Bakar Shiddiq di atas, meski tidak harus persis seperti al-Faruq Umar?

Oleh: A. Mustofa Bisri

Laporan Arus Kas 0 komentar

Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengeluaran kas seperti pembelanjaan perusahaan, pembelian aktiva tetap, pembiayaan ekspansi perusahaan serta pengeluaran kas lainnya dan yang berkaitan dengan penerimaan kas dari penjualan dan pendapatan lainnya tidak dapat dijelaskan melalui neraca dan laporan laba rugi, melainkan dalam laporan arus kas. Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas, dan perubahan bersih kas, baik yang berasal dari aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (Pratowo D. & Juliaty, 2002: 29)


Beberapa definisi yang terkait dengan kas PSAK No. 2 (2002: 2.2) didefinisikan sebagai berikut:
  1. Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.
  2. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
  3. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
  4. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan.
  5. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
  6. Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal pinjaman perusahaan.
Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan. Prediksi arus kas masa depan merupakan informasi penting yang membantu pengambilan keputusan bagi para pengguna. Selain itu arus kas juga memberikan manfaat untuk menaksir fleksibilitas keuangan, profitabilitas, dan resiko (Henry Simamora, 1999: 371).



Pengaruh Publikasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham 0 komentar

Prolog

Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor. Fungsi pasar modal antara lain adalah menjaga kontinuitas pasar dan menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran (Siamat, 2004: 249). Informasi yang relevan dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk melakukan investasi bagi investor. Adanya suatu informasi baru akan membentuk kepercayaan baru dikalangan investor (Hastuti & Sudibyo: 1998, 240).

Kebutuhan informasi bagi investor, kreditor dan pemakai eksternal yang lain salah satunya bisa didapatkan dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan berupa posisi keuangan pada suatu waktu atau pada periode tertentu. Dengan demikian akuntansi dapat dipahami sebagai penghubung antara kegiatan ekonomi perusahaan dengan pembuat keputusan (M. Hanafi & Abdul Halim, 2000: 27). Seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi laporan keuangan dapat disimpulkan dengan mempelajari pergerakan volume perdagangan saham di pasar modal dengan keberadaan informasi tersebut.

Komparasi

Yen (1999) melakukan analisis mengenai pengaruh publikasi laporan arus kas terhadap volume perdagangan saham di pasar modal. Secara umum laporan arus kas dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap volume perdagangan saham. Penelitian tersebut menghasilkan adanya hubungan positif antara arus kas dari aktivitas operasi (AkOp) dan antara arus kas dari aktivitas Investasi (AkIn) terhadap volume perdagangan saham. Sedangkan antara arus kas dari aktivitas pendanaan (AkDa) menunjukkan hubungan yang negatif terhadap volume perdagangan saham.

Laporan aliran kas dapat memberi informasi mengenai likuiditas perusahaan, fleksibilitas keuangan perusahaan, dan kemampuan operasional perusahaan (M. Hanafi & Abdul Halim, 2000: 60). Dalam melakukan analisis investasi, investor seringkali menggunakan informasi dalam laporan arus kas yang lebih mencerminkan likuiditas daripada informasi laba akuntansi. Meskipun para investor menyatakan bahwa mereka menaruh perhatian pada earning, sesungguhnya mereka hanya tertarik pada deviden yang akan diterima dan nilai tunai investasinya (Prastowo D. & Rifka Juliaty, 2002: 28). Informasi laba akuntansi sering diragukan akurasi dan obyektifitasnya karena komponen akrualnya, hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan Daito (2005) yang menunjukkan bahwa laba akuntansi yang diumumkan melalui laporan keuangan merupakan informasi yang belum begitu relevan bagi pemodal dalam melakukan keputusan investasi. Laba akuntansi mengandung komponen-komponen akrual yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya sehingga sulit diperbandingkan.

Hastuti dan Sudibyo (1998) mencoba menguji pengaruh publikasi laporan arus kas terhadap pengambilan keputusan investor. Ada tidaknya pengaruh dilihat dari perubahan volume perdagangan saham yaitu selama dua tahun sebelum hingga dua tahun setelah publikasi laporan keuangan dan laporan arus kas. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa pada periode dua tahun setelah publikasi laporan keuangan rata-rata volume perdagangan saham diseputar tanggal publikasi mengalami peningkatan. Selain itu, publikasi laporan arus kas juga menimbulkan reaksi berupa perbedaan yang signifikan antara rata-rata volume perdagangan relatif sebelum dengan setelah adanya publikasi. Hal ini memberikan bukti empiris bahwa para investor sudah memanfaatkan informasi yang terkandung dalam laporan arus kas untuk pengambilan keputusan investasi.

Naimah (2000) meneliti mengenai pengaruh dari kandungan informasi laba akuntansi dan komponen arus kas terhadap harga saham. Variabel total arus kas secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan variabel laba akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan Triyono & Hartono (2000) menunjukkan hasil yang konsisten dengan Naimah (2000), bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara arus kas dari aktivitas pendanaan, investasi dan operasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Laporan laba rugi tidak menunjukkan ‘timing’ arus kas dan akibat operasi perusahaan terhadap likuiditas dan solvabilitas. [...]